Penyandang Disabilitas di Lampung Selatan Makin Semangat Berdaya Berkat Mak Ganjar

Penyandang Disabilitas di Lampung Selatan Makin Semangat Berdaya Berkat Mak Ganjar

LAMPUNG LINE - Dewi Ulfa (36), seorang penyandang disabilitas dengan keterbatasan gerak fisik atau tunadaksa merasa semakin semangat berdaya setelah mengikuti kegiatan sukarelawan Mak Ganjar.

Adapun kegiatan yang diikuti Dewi adalah seminar kesehatan mental untuk penyandang disabilitas dan keluarga yang digelar di Tajung Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga: Profil dan Biodata Kim Namjoon, Agama dan usia: Anggota grup musik yang bernama Bangtan Sonyeondan alias BTS

Baca Juga: Profil dan Biodata Son Heung-min, Agama, Usia hingga Prestasi: Pemain sepak bola asal korea selatan

Dewi yang merupakan buruh bungkus kemasan di salah satu pabrik kerupuk wilayah Lampung Selatan itu diajak berbincang, berbagi, dan menyebarkan kasih sayang oleh sukarelawan Mak Ganjar yang membaur bersama ratusan penyandang disabilitas lainnya.

Motivasi dari sukarelawan Mak Ganjar membuat Dewi semakin semangat menjalani pekerjaannya sebagai buruh.

Terlebih ia memiliki anak semata wayang yang masih sekolah.

“Alhamdulillah kami merasa bersyukur, semakin kuat, dan semakin termotivasi. Ada anak, kita harus bahagia lho, jangan terpuruk. Ada anak lho yang harus saya perjuangkan, ada anak yang perlu bimbingan saya,” tuturnya.

Dewi berterima kasih kepada sukarelawan Mak Ganjar yang telah memberikan motivasi dan penguatan. Dewi berharap nilai kebaikan tersebut dapat ditebarkan pendukung Ganjar Pranowo itu ke daerah-daerah lainnya di Lampung.

“Untuk relawan Mak Ganjar, terima kasih sudah memberikan semangat, sudah memberikan motivasi kepada saya, kepada semua warga yang memiliki kekurangan. Jangan lupa terus semangat, terus menyebarkan kebaikan,” pungkasnya.

Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Lampung Noor Nadhia mengatakan, dukungan sosial merupakan kunci utama untuk membuat penyandang disabilitas semakin termotivasi dan berdaya.

“Mak Ganjar mendukung peran sosial terhadap penyandang disabilitas. Kita sama-sama saling menguatkan,” kata Noor.

Noor mengatakan, seminar yang digelar merupakan upaya Mak Ganjar dalam menciptakan lingkungan sosial yang ramah disabilitas sekaligus mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan mental.

“Alhamdulillah ketika ikut seminar mereka lebih bisa speak up. Jadi speak up itu berani dan percaya diri. Mak Ganjar mendukung peran sosial seperti ini,” kata Noor.

Noor berharap, sektor kesehatan mental semakin diperhatikan masyarakat dan pemangku kebijakan, sehingga penyandang disabilitas dan keluarga semakin tangguh, kuat, dan mandiri di lingkungan sosial.

“Kami optimis Pak Ganjar Pranowo selalu mendukung dan mengedepankan kebijakan-kebijakan yang inklusif dengan peran serta disabilitas. Semoga beliau bisa mengaplikasikannya ke seluruh Indonesia,” pungkas Noor.***